TIMES SUMEDANG, JAKARTA – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan perkampungan jemaah haji Indonesia di dekat Masjidil Haram, Mekkah, semakin nyata. Proyek ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi sekitar 2 juta jemaah haji dan umrah Indonesia setiap tahunnya. Dahnil menjelaskan bahwa desain perkampungan tersebut meliputi hotel, akomodasi, dan fasilitas lain yang akan menunjang kenyamanan jemaah Indonesia saat menunaikan ibadah haji dan umrah.

“Desainnya seperti kampung haji, (ada) hotel, akomodasi yang bisa digunakan oleh jamaah haji kita dan jamaah umrah,” ujar Dahnil Anzar Simanjuntak dalam pernyataannya saat ditemui sebelum Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (5/5/2025).

Saat ini, rencana pembangunan perkampungan ini masih dalam tahap pembicaraan tingkat tinggi antara Presiden Prabowo Subianto dan Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), Putra Mahkota Arab Saudi. “Pembicaraan awal sudah sempat dilakukan oleh Presiden. Nanti setelah itu, mungkin Presiden akan berencana bertemu lagi untuk membicarakan tingkat lanjut supaya bisa segera direalisasikan,” ungkap Dahnil.

Dalam kesempatan yang sama, Dahnil menyampaikan bahwa jika proyek ini disetujui oleh Pemerintah Arab Saudi, maka perkampungan jemaah Indonesia akan memberikan kemudahan akses bagi jemaah haji dan umrah yang berasal dari Indonesia. Menurutnya, ini sejalan dengan visi Presiden untuk mengembangkan ekosistem haji di Indonesia.

“Jamaah kita setiap tahun ada 2 juta orang, jadi ini salah satu visi Presiden terkait dengan haji bagaimana supaya ekosistem haji bisa berkembang,” jelas Dahnil.

Rencana ini pertama kali diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (4/5/2025), saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Presiden juga menegaskan bahwa ia sudah menyampaikan langsung ide pembangunan perkampungan Indonesia di Tanah Suci kepada Pangeran MBS.

“Terakhir saya jumpa dengan Beliau (Pangeran MBS), saya mengajukan niat Indonesia untuk membangun suatu perkampungan Indonesia di Tanah Suci, yang sedekat-dekatnya dengan Masjidil Haram, dan reaksi Beliau waktu itu cukup positif,” kata Presiden Prabowo dalam sambutannya.

Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa Pangeran MBS telah mengajak Indonesia untuk membahas lebih lanjut tentang rencana teknis pembangunan kampung Indonesia tersebut. “Beliau sampaikan mari direncanakan secara teknis dengan baik, dan juga kalau tidak salah Menteri Agama sudah berkunjung,” ujar Presiden Prabowo.

Ke depan, Presiden juga berencana untuk kembali mengunjungi Arab Saudi guna menindaklanjuti rencana tersebut agar segera disetujui oleh Kerajaan Arab Saudi. “Seandainya dapat disetujui oleh Kerajaan Arab Saudi, Insya Allah kita akan punya perkampungan sendiri, dan kita akan bikin efisien,” ujarnya.

Sebagai negara dengan jumlah jemaah haji dan umrah terbesar, Indonesia mengirimkan lebih dari 2 juta jemaah setiap tahun. Bahkan, pada puncaknya, 12.000 orang per hari dapat berangkat haji dan umrah. “Ini sesuatu yang sangat besar, mungkin kita yang terbesar di dunia,” ujar Presiden.

Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah haji dan umrah Indonesia, termasuk berusaha untuk menekan biaya haji agar dapat terjangkau oleh lebih banyak calon jemaah.

“Kita paham dan mengerti bahwa jamaah haji kita telah menabung cukup lama, bahkan juga menunggu cukup lama, sehingga pemerintah kita akan berusaha sekeras tenaga untuk memberikan pelayanan terbaik,” kata Presiden Prabowo. (*)