TIMES SUMEDANG, PROBOLINGGO – Ribuan warga tumpah ruah di Jalan Mastrip Kota Probolinggo untuk menyaksikan Probolinggo Night Culture atau PNC Season 2, Sabtu (15/11/2025).

Gelaran tahunan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo ini menampilkan dua ikon budaya lokal yakni musik Duk-Duk dan kesenian Jaran Bhodag.

Ratusan penari Jaran Bhodag dari berbagai sanggar ikut mengiringi arak-arakan yang mengambil rute dari GOR Mastrip hingga SMKN 2. Sementara puluhan grup musik Duk-Duk menghidupkan suasana dengan irama khas yang menjadi identitas kesenian pesisir Probolinggo.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Probolinggo, Sardi, menyebut ide awal PNC justru berasal dari para pelaku seni Duk-Duk. “Dulu hanya ada beberapa grup. Sekarang berkembang menjadi sekitar 15 grup,” ujarnya.

Sejumlah grup tampil memukau, di antaranya Klabang Songo, Lake Percussion, Lembu Ireng, Sawunggaling, hingga Cokro Budoyo. Tak ketinggalan, lima puluh penari dari Sanggar BTBK tampil dengan tari kipas Bayuangga yang dikolaborasikan dengan Jaran Bhodag, menambah warna dalam pergelaran tahun ini.

Tampiran kesenian Jaran Bhodag oleh lima puluh penari dalam pembukaan PNC season 2. (Foto: Sri Hartini/TIMES Indonesia)

Antusiasme juga datang dari tamu undangan. Grup Lanceng Sengit dari Pamekasan, Madura, merasa terhormat bisa tampil di Kota Probolinggo. "Ini merupakan kehormatan bagi kami bisa hadir di Kota Probolinggo," kata koordinator grup, Husein.

Wali Kota Probolinggo, Dokter Aminuddin, yang membuka acara secara langsung, menegaskan peran strategis kebudayaan dalam pembangunan daerah. “Kebudayaan adalah tonggak yang menandai kemajuan dan kedewasaan suatu daerah,” ujarnya.

Aminuddin mencatat, selama sembilan bulan menjabat, Pemkot Probolinggo telah menggelar sekitar 300 event budaya. Menurutnya, aktivitas seni yang masif ikut menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan daya hidup masyarakat.

PNC Season 2 bukan sekadar tontonan, tetapi penanda bahwa geliat seni di Kota Mangga terus tumbuh. Event ini membuka ruang bagi pelaku seni untuk berkarya dan memastikan warisan budaya tetap hidup di tengah masyarakat.

Dengan dukungan pemerintah dan tingginya partisipasi warga, PNC diharapkan menjadi motor penggerak kreativitas sekaligus memperkuat identitas budaya Probolinggo di masa mendatang. (*)