Wisata

Rayakan Cap Go Meh di Hotel Tugu Malang ala Raja Gula Oei Tiong Ham

Minggu, 28 Februari 2021 - 19:18
Rayakan Cap Go Meh di Hotel Tugu Malang ala Raja Gula Oei Tiong Ham Hidangan Hotel Tugu Malang. (Foto: Hotel Tugu Malang for TIMES Indonesia)

TIMES SUMEDANG, MALANGHotel Tugu Malang memberi nuansa khusus bagi pengunjung, yakni recall memory soal sejarah para raja gula di zaman penjajahan tanah Jawa. Kesempatan mengetahui sejarah ini seringkali disampaikan pada momen-momen bersejarah, seperti perayaan Cap Go Meh.

Cap Go Meh adalah perayaan puncak dari hari raya Imlek. Cap Go Meh dirayakan setiap tanggal 15 bulan pertama di kalender Tionghoa.

Dalam catatan sejarah, sekitar tahun 1900 saat zaman penjajahan Belanda, di seluruh pulau Jawa tercatat banyak Peranakan Tionghoa menjadi kaya raya karena produksi gula.

HOtel Tugu Malang a

Mereka menjadi raja-raja gula yang tersebar di Jawa. Seperti keluarga Tan Tjien Kie dari Cirebon, kemudian di Semarang ada Oei Tiong Ham dan Tjoa, Famili Kwee yang mengusai perdagangan gula di Pasuruan, Probolinggo, Malang, Kediri, dan lainnya.

Mereka adalah kaum elite yang super kaya, artistik dan sangat aristokrat saat mengadakan jamuan-jamuan makan yang elitis.

Salah satu menu utamanya adalah Cap Go Meh. Menu dan jamuan makan ini kerap diadakan secara ekslusif oleh Raja Gula Oei Tiong Ham pada tahun 1900.  Mengenang sejarah ini, Hotel Tugu Malang menghidupkan lagi sajian Cap Go Meh yang spesial di ruang Radja Goela Oei Tiong Ham.

Penampilan acara Cap Go Meh ini demikian elite dengan memakai peralatan-peralatan makan berusia seratus tahun, seperti basi bertutup buatan Perancis, teko air minum buatan Belanda, mangkok tempat es batu dari kristal Bohemia asli Ceckoslowakia, dan tempat kue Peranakan dari tahun 1920 buatan Belanda.

Area ruang makan juga dihiasi deretan patung-patung besi para pelayan dari ruang makan Raja Gula Oei Tiong Ham dari jalan Gergadjie Semarang, yang bertuliskan Familie Oei Tiong Ham. Kemudian ada piring tempat kue dari zaman Dinasti Qing China yang berusia 200 tahunan. Ada juga simbol-simbol bulan pernama dengan menghadirkan buah Waluh segar yang baru berapa jam di panen dari kebun Hotel Tugu Malang. Ini melambangkan harapan besar bahwa masa musim semi dan panen akan berjalan baik.

Hidangan Cap Go Meh

Pohon-pohon tebu yang baru dipanen beberapa jam juga dihadirkan sebagai imbol penting acara  makan Cap Go Meh dari keluarga Raja Gula.

Prosesi memasak juga unik. Lontong yang dimasak spesial dengan diselingi dengan tebu berlapis kertas kelobot warna warni yang diawali dengan acara sembahyang tebu.

Layaknya fine dinning, makan malam diawali dengan minum wine terbaik di dunia, diakhiri dengan minum kopi terbaik dari perkebunan Kopi Kawisari milik Hotel Tugu yang sangat berkualitas. Ada juga sajian khusus Kopi Raja Gula untuk menemati menikmati kue kaum Peranakan seperti kue Mangkok, kue Tok isi kacang Ijo, kue lapis pandan, onde-onde dan kue Peranakan Tionghoa lainnya.

Ruangan untuk Cap Go meh Raja Gula ini juga dihias dengan pohon-pohon tebu terbaik untuk menjadi pengalaman sekali seumur hidup merasakan kembali kejayaan para Raja Gula. Pengalaman yang sungguh tidak mungkin dilupakan. A journey through time atau perjalanan melewati waktu kisah seratus tahun bersantap Lontong Cap Go Meh gaya Raja Gula di Hotel Tugu Malang, di ruang Raja Gula Oei Tiong Ham yang legendaris. (*)

Pewarta : Mohammad Naufal Ardiansyah
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Sumedang just now

Welcome to TIMES Sumedang

TIMES Sumedang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.